BAB 1
PENDAHULUAN
A.Kata Pengantar
Puji
sukur saya panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan hidayahnya
saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas saya di sekolah.Makalah
ini saya buat berdasarkan pengetahuan saya dan juga saya dapat pengetahuan ini
dari buku dan dari internet yang saya baca.Makalah ini saya harapkan dapat
bermanfaat bagi yang membacanya.Akhir kata, selamat belajar dan selalu berdoa
pada tuhan yang maha esa
B.Latar Belakang
Manusia
merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam
lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah
makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan
sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai
dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang
dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat,
kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah,
kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang
sampai sekarang ini.Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman.
Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak
lingkungannya.Polusi
atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).polusi terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Polusi Udara
2. Polusi Air
3. Polusi Tanah
BAB II
POLUSI
UDARA
A.PENGERTIAN POLUSI UDARA
Polusi
udara adalah
kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh
sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan
dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
B. POLUTAN
( ZAT PENCEMAR ) POLUSI UDARA
a.Polutan
udara dapat dibedakan menjadi polutan primer dan polutan sekunder.
1.
Polutanprimer ditimbulkanlangsung dari sumberpencemaran
udara
Contohnya: karbon monoksida
(CO) dan sulfur dioksida (SO2).
2. Polutan Sekunder terbentuk dari reaksi polutan primer Diatmosfer
Contohnya:
sulfur trioksida (SO3) dan ozon (O3).
b.Pengelompokan
Polutan
1.Materi
Partikulat
materi partikulat terdiri
atas berbagai partikel padat dan cair yang tersuspensi di udara. partikel yang
berukuran besar tersuspensi di udara dalam jangka waktu relative pendek sedangkan
partikel berukura kecil tersuspensi dalam jangka waktu relative panjang. materi
partikulat berupa partikel padat biasanya disebut debu sedangkan yang berupa partikel cair biasanya
disebut kabut. contoh
materi partikulat adalah partikel tanah, serbuk sari, partikel asbes, timbal,
besi, timah, tembaga dan tetesan asam sulfat (h2so4).
2.Nitrogen
Oksida
Gas nitrogen oksida
yang merupakan polutan di udara dalam bentuk senyawa nitrit oksida (NO),
nitrogen dioksida (NO2), dan nitrat oksida (N20). Nitrogen dioksida merupakan
gas yang berwarna cokelat kemerahan dan di atmosfer dapat bereaksi menjadi asam
nitrat (HNO3).
3.Sulfur
Oksida
Gas sulfur oksida yang
merupakan polutan utama di udara adalah sulfur dioksida (SO2). Sulfur
dioksida adalah gas tidak berwarna dengan bau yang kuat. Sulfur dioksida dapat
bereaksi di atmosfer membentuk sulfur trioksida (SO3). Sulfur
trioksida dapat beraksi dengan air menghasilkan asam sulfat (H2SO4).
4.Karbon
Oksida
Karbon oksida terdiri atas
gas karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Kedua gas ini
tidak berbau, tidak berwarna dan tidak terasa.
5.Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah kelompok
berbagai senyawa organic yang hanya mengandung hydrogen dan karbon. Contoh
hidrokarbon adalah metan (CH4) dan benzena (C6H6).
Hidrokarbon di atmosfer dapat mengalami reaksi fotokimia (reaksi yang dikatalis oleh cahaya matahari)
membentuk senyawa-senyawa seperti formaldehid dan peroksiasetilnitrat (PAN).
6.Ozon
Ozon yang terdapat di
lapisan stratosfer merupakan senyawa penting yang , melindungi manusia dan
makhluk hidup lain dari bahaya radiasi sinar UV matahari.
7.Suara
Suara merambat ke udara,
suara yang menganggu dapat di anggap sebagai polutan di udara. Polusi yang
sebabkan suara kita kenal sebagai polusi
suara atau kebisingan.
C. INDIKATOR POLUSI
UDARA
a. Indicator fisik
Indicator fisik yang dapat
digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara adalah sifat-sifat udara yang
dapat diamati. Udara yang bersih seharusnya tidak berwarna dan tidak berbau.
b.
Indicator kimia
Konsentrasi senyawa-senyawa
polutan diudara dapat menjadi indicator polusi udara, yaitu indicator kimia.
Kandungan senyawa kimia diudara secara normal terutama adalah N2 (nitrogen).
c.
Indicator biologi
Makhluk hidup yang rentan
pada perubahan konsentrasi zat polutan diudara dapat dijadikan indicator biologi. Contoh indicator
biologi untuk mengamati tingkat polusi udara lumut kerak (Lichenes).
D.DAMPAK POLUSI UDARA
a.dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di
udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke
dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat
tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran
kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap
oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan
akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
b.hujan asam
pH normal
air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
1. Mempengaruhi kualitas air
permukaan
2.Merusak tanaman
3.Melarutkan logam-logam berat yang
terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
4.Bersifat korosif sehingga merusak
material dan bangunan
c.efek rumah
kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan
CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas
matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap
dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
d.pemanasan
global
Dampak dari pemanasan global adalah:
1.Pencairan es di kutub
2.Perubahan iklim regional dan
global
3.Perubahan siklus hidup flora dan
fauna
e.kerusakan
lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan
dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.
Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan
sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
E.UPAYA
PENANGULANGAN POLUSI UDARA
a. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan
.
b. Menghemat Energi yang digunakan.
c. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
d. Tidak menebang hutan dan melakukan penebangan
hutan secara liar.
e. Melakukan penanaman pohon dan memeliharanya
dengan baik.
f. Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan.
g.di sektor industri, penegakan
hukum harus dilaksanakan bagi industri pencemar
h.uji emisi
harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check).
perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi
lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan
kelengkapan kendaraan yang lain
i. Pemberian
izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan
angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
BAB III
POLUSI AIR
A.PENGERTIAN POLUSI AIR
Polusi
Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam
air sehingga kualitas air terganggu seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Kualitas air terganggu ditandai
dengan perubahan bau, rasa dan warna. Danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen
dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
B.POLUTAN(ZAT TERCEMAR)
a. Fosfat
Fosfat
itu berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
b.
Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari
penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi
organik.
c.
Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan
bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
d.
Residu Pestisida Organiklorin
Residu
ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh
serangga.
e. Minyak dan
Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal
dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.
f.
Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif
berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah radioaktif.
g.
Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia,
penambangan dan bensin.
h.
Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari
kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
C. INDIKATOR POLUSI AIR
a. Secara Fisik
Kekeruhan, bau, warna, dan suhu, dapat
menjadi indikator bagi polusi., Air yang bersih seharusnya jernih (tidak
keruh), tidak berbau, tidak berwarna, dan suhunya relatif sedang. Kekeruhan air
berhubungan dengan konsentrasi partikel padat yang tersusupensi dalam air.
Kekeruhan air dapat diukur secara sederhana menggunakan alat yang disebut
cakram Secchi (secchi disc). Cakram Secchi ditandai dengan warna hitam
dan putih. Cakram masih dapat dilihat dengan jelas menunjukkan tingkat
penetrasi cahaya pada perairan tersebut. Bau dan warna atau perubahan suhu
ekstrirr pada air dapat menunjukkan keberadaan senyawa kimia atau polutan
tertentu dalam air.
b.
Secara Kimia
Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air
dapat menjadi. indikator terjadinya pencemaran atau polusi air.
Contohnya :
1.Kandungan
Nutrisi : Nutrisi yang terlarut di air seperti unsur nitrogen, fosfor, dan
karbon dibutuhkan untuk pertumbuhan organisme fotosintetik di perairan.
2.Kandungan Logam
berat :
timbal, merkuri, sanida, dan kadmium, menunjukkan telah terjadi polusi air.
3.Oksigen
Terlarut (dissolved oxygen/DO) :
Pengukuran oksigen terlarut akan menunjukkan volume oksigen yang terlarut di
air. Masuknya zat polutan, seperti buangan pupuk atau sampah organik, dapat
menurunkan volume oksigen terlarut. Jumlah oksigen terlarut di
air sebaiknya antara 4,0 hingga 12,0 rng/L.
4.Kebutuhan
Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen Demand/ BOD) : BOD berhubungan dengan
DO, Semakin rendah kadar oksigen terlarut DO) dalam air, semakin tinggi
kadar BOD dalam air tersebut.pengukuran terhadap BOD secara tidak langsung
menunjukkan kadar DO.
5.pH/
tingkat keasaman : pH air yang normal adalah antara 6,5 hingga 9,0. Masuknya
polutan yang bersifat asam dapat menurunkan nilai pH air dengan ekstrim (sangat
asam atau sangat basa).
c.Indikator Biologi
Jumlah dan susunan organisme dalam air sangat
berhubungan dengan tingkat polusi air. Beberapa fitoplankton, rentan terhadap
polutan sehingga keberadaannya di perairan mengindikasikan kondisi air yang
cukup bersih. Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan bakteri koliform dalam
air mengindikasikan telah terkjadi polusi air. Tingkat jumlah bakteri koliform
pada perairan menunjukkan bahwa perairan tersebut telah tercemar kotoran tinja
manusia dan hewan. Keberadan bakteri koliform pada perairan dapat
mengindikasikan adanya mikroorganisme patogen, seperti protozoa parasit,
bakteri pathogen dan virus yang juga biasa terdapat pada manusia dan hewan.
D. DAMPAK
POLUSI AIR
Bibit-bibit penyakit berbagai zat
yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai
polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak
sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau
logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon,
tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ
tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai
akan masuk kelaut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai
dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau
samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis
kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut
dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik,
melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan,
burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat
dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik keteluk
minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang
mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:
- Terganggunya kehidupan organisme air karena
berkurangnya kandungan oksigen.
- Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
(eurotrofikasi)
- Pendangkalan dasar perairan.
- Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan
perubahan ekologi.
- Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran
cacat.
- Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan
sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan
makhluk berguna terutama predator.
- Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan,
bahkan burung.
- Mutasi sel, kanker, dan leukeumia.
Adapun
dampak polusi air diketegorikan menjadi 4 (KLH 2004), antara lain :
a. Dampak terhadap kehidupan biota air
Umumnya banyak zat
pencemar limbah yang ada menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut,
sehingga menyebabkan kehidupan dalam air terganggu. Selain itu kematian dapat
pula disebabkan oleh zat beracun yang merusak tanaman dan tumbuhan air.
b. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah
oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam
skala yang luas. Hal ini telah terbukti oleh suatu survey sumur dangkal di
Jakarta.
c. Dampak terhadap kesehatan
Peranan air sebagai
pembawa penyakit bermacam-macam. Peranan tersebut adalah sebagai media hidup
mikroba patogen, sebagai sarang insekta penyebar penyakit, apabila air tak
cukup manusia tidak dapat membersihkan diri, dan sebagai media hidup vektor
penyakit.
d. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya
polutan air, maka perairan akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan
bau yang menyengat disamping tummpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.
Limbah lemak dan minyak juga sangat mengganggu yang menyebabkan bau dan daerah
sekitar limbah menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun menyebabkan
penumpukan busa yang banyak.
E.UPAYA
PENANGGULANGAN POLUSI AIR
Pengenceran dan penguraian polutan
air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung
bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar
dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk.
Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih misalnya:
- Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari
daerah perumahan atau pemukiman.
- Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak
mencermari lingkungan atau ekosistem.
- Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis
pestisida dan zat-zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran.
- Memperluas gerakan penghijauan.
- Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran
lingkungan.
- Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang
arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan
hidupnya.
- Melakukan intensifikasi pertanian.
- bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus
untuk buangan air limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan tersendiri
- Apabila air banjir masuk kerumah mencapai
ketinggian 20-50 cm satu-satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah
kita diatas ambang permukaan air banjir
- Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu
masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya
sering kurang terencana secara mendetail.
Adapun penanggulanagn lain :
a.
Gunakan air dengan bijaksana.
b.
Kurangi penggunaan deterjen.
c.
Kurangi penggunaan obat nyamuk dan pembasmi serangga.
d.
Kelola sampah rumah tangga dengan baik.
e.
Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
f.
Menggalakkan industri daur ulang.
g.
Pengelolaan limbah pada industri rumah tangga
BAB IV
POLUSI TANAH
A.PENGERTIAN
POLUSI TANAH
Pencemaran Tanah adalah semua keadaan dimana
polutan masuk kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah
tersebut. Dimana Polutan bisa berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat
kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikro organisme.
Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
B.POLUTAN(ZAT
TERCEMAR)
Beberapa polutan/pencemar utama ditanah adalah sebagai berikut
1.Limbah padat (sampah)
Limbah padat meliputi bahan-bahan padatan
buangan seperti kertas, plastic, kayu, metal, kaca, sisa makanan, karet dan
lainnya
2.Logam berat
Contoh logam berat yang dapat menjadi polutan
ditanah adalah kadmium, timbal, kromium, tembaga, besi dan nikel.
3.Pestisida
Pestisida adalah senyawa yang digunakan untuk
membunuh makhluk hidup yang dianggap menganggu oleh manusia. Pestisida dapat
dibagi lagi berdasarkan organisme targetnya menjadiinsektisida (pembunuh serangga)
,herbisida ( pembunuh gulma/ tumbuhan pengganggu),rodentisida
( pembunuh hewan pengerat ), dan pungisida ( pembunuh jamur ).
4.Nitrogen, fosfat dan garam mineral
Nitrogen, fosfat dan berbagai garam mineral
merpakan unsure-unsur yang sangat diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan. Namun
jika keberadaannya di tanah berlebih, unsure-unsur tersebut dapat bersifat
racun bagi tumbuhan.
Sumber-sumber polusi tanah
Sumber polutan utama ditanah adalah kegiatan
pertanian. Pupuk mengandung nitrogen dan fosfat,pestisida mengandung senyawa
berbahaya, sedangkan air irigasi umumnya mengandung garam-garaman. Selain
pertanian, rumah tangga dan industri juga merupakan sumber polutan ditanah
karena menghasilkan berbagai sampah padat dan logam berat.
C.INDIKATOR POLUSI UDARA
a. Indikator fisik
Contoh indikator fisik yang menunjukkan
kualitas tanah, antara lain warna tanah, kedalaman lapisan atas tanah,
kepadatan tanah, porositas, tekstur tanah dan endapan pada tanah.
b. Indikator kimia
Nilai pH, salinitas, kandungan senyawa kimia
organic, fosfor, nitrogen, logam berat dan radioaktif merupakan contoh
indicator kimia bagi tingkat polusi tanah.
Nilai pH yang terlalu tinggi atau rendah dan salinitas serta
kandungan berbagai senyawa kimia yang terlalu tinggi mengindikasikan telah
terjadi polusi tanah.
c. Indicator biologi
Cacing tanah merupakan salah satu indicator
biologi pada pengukuran tingkat polusi tanah. Keberadaan cacing tanah dapat
meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah yang akan menyuburkan
tanah.Polusi tanah akan menyebabkan perubahan kondisi tanah yang dapat
mengakibatkan kematian pada cacing tanah.
D.DAMPAK
POLUSI TANAH
1. Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis
(terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB
dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat
menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan
bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran
tanah dapat menyebabkan Kematian..
2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak pada pertanian terutama
perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat
memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang
dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut.
Dampak pada pertanian terutama
perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
E.PENANGGULANAGN
POLUSI TANAH
Limbah domestic, yang sangat banyak
penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik
atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau
sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang
untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah,
misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga
terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus
kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang
tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan
mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai
atau juga bisa dijadikan hiasan dinding.
Limbah
industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut
sebelum dibuang kesungai atau kelaut.
Limbah pertanian, yaitu dengan cara
mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk
pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.
Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
a. Remediasi
Remediasi adalah
kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan
off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b.Bioremediasi
Bioremediasi adalah
proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan
terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai
dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah
pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat
dilakukan sebagai berikut:
Langkah pencegahan. Pada umumnya
pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar,
antara lain:
- Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh
mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah
dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai
kompos/pupuk.
- Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik
yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan
cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat
baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari
pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang
tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi
partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
- Pengolahan terhadap limbah industri yang
mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke
sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
- Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan
secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
- Usahakan membuang dan memakai detergen berupa
senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPILAN
1. Pencemaran di dalam udara berasal dari gas buang
kendaraan bermotor, dimana zat tersebut berdampak yang sangat berbahaya bagi
kesehatan. Untuk dapat mengendalikan pencemaran tersebut dapat dilakukan dengan
pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan pembakaran sempurna dan mencari
bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang strategis untuk
melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum. Sedangkan untuk meningkatkan
kedisiplinan perawatan dan cara pengemudia yang baik dan benar dapat dilakukan
melalui pendekatan edukatif.
2. Polusi air
adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure, atau komponen lainya ke dalam
air sehingga kualitas air terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah
industri, pertanian, dan rumah tangga. Polusi air juga dapat menimbulkan
bencana diantaranya banjir. Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat, benzon,
timah dan lain-lain dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan kanker.
Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker dan
kelahiran bayi cacat. Melakukan intensifikasi pertanian.
Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan
saluran air dari penyumbatan.
3. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia
buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian
penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita
ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara
tidak memenuhi syarat. Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari
pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan.
CV. Aksara, Malang. 112Santiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah
Umum, penerbit Erlangga
Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik
Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bhatara Karya Aksara, Jakarta.
Wikipedia. 2011. Pencemaran Tanah (On-line).
Wikipedia.Com
http://id.wikipedia.org/wiki/ pencemaran_tanah. diakses Desember
2011.
www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html